Dalam sebuah kesempatan, sahabat saya berjumpa dengan saya. Pertemuan itu memang singkat, setelah sekian lama kami tak pernah berjumpa sebagaimana sedia kala kami sering berbagi cerita bersama. Sekilas, dalam pandangan saya, ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Ia semakin semangat, ramah, dan murah senyum. Padahal dulunya ia dikenal sebagai seorang yang pendiam yang irit kata kata. Dalam perbincangan itu, ia mengisahkan luka hatinya yang mendalam setelah kepergian ayahnya. Singkat kata, ia berkata begini”peluklah orang-orang yang kita kasihi, karena disaat mereka terbujur kakuh pelukan kita tak lagi terasa sebagaimana saat jantung itu berdetak.”
Saya tahu betul, apa yang dia rasakan saat itu terlihat dari raut wajahnya. Hanya sekalilah Tuhan memberikan kesempatan kepada manusia untuk hidup. Karena itu manfaatkan kesempatan itu sebaik baiknya. Salah satunya adalah menjalani hukum kasih yang telah diwariskan Yesus kepada kita sebagai umat Kristen.
Kasih menawarkan kita untuk hidup dalam ketenangan dan kedamaian antar sesama. Lebih dari itu, cinta kasih menjadi tongkat sekaligus cahaya kehidupan umat Kristiani dalam membangun iman dan keutuhan keluarga. Cinta kasih, tampak menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari saat dimana kita memberi dan memaafkan satu sama lain. Dengan tulus ikhlas.
Namun, adakah kita melakukan itu? mengasihi tak menunggu kita ada sesuatu. Dengan cara yang sederhana anda dapat melakukannya dalam perjalanan hidup anda setiap waktu. Misalnya memberi sebungkus nasi kepada mereka yang lapar, atau yang lebih sederhana adalah memberikan pelayanan terbaik anda kepada sesama sesuai dengan profesi anda.
Berikut 4 hal dalam kasih yang patut diteladani oleh kita sebagai umat kristiani
1. Kasih tak hanya menerima tetapi lebih banyak memberi
Terdapat banyak hal dalam kehidupan nyata kita mengapa kita perlu memaknai cinta kasih dalam kehidupan dengan praktik yang sederhana ini. Dijaman modern ini, manusia cendrung eksis kepada dirinya sendiri sehingga pada waktu tertentu dia berpikir bahwa mengasihi orang lain untuk menerima sesuatu dari orang itu.
Namun, jika kita mengasihi bukan untuk alasan tertentu dampaknya jauh berbeda jika dibandingkan dengan mengasihi karena ingin mendapatkan sesuatu. Mengasihi sesama yang dilahirkan atas dasar iman yang digerakan oleh kasih Allah itu sendiri, memberi wajah baru dan pemikiran yang lebih luas. Sehingga didalamnya, kita memiliki ketulusan dan keikhlasan untuk melakukan sesuatu dalam mewujudkan cinta kasih yang disabdakan oleh Tuhan itu sendiri. Karena itu, jangan mengharapkan pemberian jika kita benar benar mengasihi dan jangan pula menghitung sebanyak berapa yang kamu berikan tetapi teruslah memberi dengan cara terbaikmu. Biarkan Tuhan yang memberi jawaban atas ketulusan kasihmu terhadap sesama.
2. Jangan menyerah
Tidak semua kebaikan itu dibalas dengan hal yang serupa. Mungkin anda juga pernah mengalami ini. Disini, karakter kita diuji sedemikian rupa. Ada yang bisa menahan diri dan tetap melakukan yang terbaik bagi orang lain, dan juga ada yang jatuh dalam kekecewaan. Sehingga kasih tidak lagi menjadi komitmen hidupnya. Sebenarnya ini adalah hal yang wajar. Karena dalam kenyataan hidup, tidak selamanya kebaikkan itu dibalas dengan hal yang baik pula. Disinilah, sifat kerentanan manusia menjadi tunduk, jika tak dapat mengelola emosi dengan baik.Tetapi, jika kamu mampu melalui ini dengan sabar ingatlah! Bahwa Tuhan selalu melihat apa yang kita perbuat dan apa juga yang kita berikan. Ingatlah dengan Firman Tuhan berikut ini:
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. 1Yohanes 4:16.
Karena itu, tetapkan komitmen anda. Dan janganlah menyerah dalam hal berbagi kasih kepada sesama. Lakukan itu setulus tulus hatimu karena saya yakin anda dapat melakukannya dan penyertaan Tuhan selalu bersama kamu.
3. Mengasihi diri sendiri
Sebuah kebiasaan berawal dari dalam diri sendiri. Kita tidak akan sanggup untuk sampai pada titik akhir jika kita tidak mengasihi diri kita sendiri. Pemberian kita kepada orang lain merupakan cerminan dari diri sendiri. Bagaimana kita betindak jika kita tidak mengasihi diri kita sendiri.4. Jangan pernah bosan untuk saling mengasihi
Tindakan sederhana yang dilakukan, sebagaimana dikutip pada bagian awal tadi adalah pelayanan. Umat Kristiani, sangatlah akrab dengan kata kata ini; “Aku diciptakan Tuhan bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.” cara hidup Yesus dan para murid muridNya menjadi acuan utama bagi kita yang patut untuk diteladani dalam mengasihi sesama. Para murid tak henti untuk memaafkan sesama dan saling memberi diantara mereka. Demikianlah kita yang menjadi bagian dari mereka. Jadi janganlah bosan untuk memberi, tetapi lakukan itu terus menerus maka hidup akan terasa indah dan selalu penuh berkat. Itulah sejatinya cinta dan kasih yang datang dari Allah itu sendiri.Kasih itu setia, dia tidak mengharapkan imbalan. Kasih itu suci dan tulus karena ia sadar bahwa dalam kasih ada Allah yang menopang dan menguatkan. Kasih itu tidak menuntut, ia tidak menghitung sebanyak apa atau seberapa banyak. Sebaliknya, kasih itu tak jemu dan takan pula dimakan waktu. Kasih selalu dikenang, sekalipun Bapa telah memanggil kita untuk berpulang dan diam bersamaNya.
0 Komentar