Setelah berbagai Negara dunia dilanda wabah covid-19 penutupan sosial sekala besar dilakukan oleh pemerintah di berbagai Negara. Hal ini, dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi penyebaran virus.
Pembatasan sekala sosial ini, turut dirasakan oleh berbagai kalangan tak terkecuali bagi seluruh umat Kristiani di seluruh dunia. Dalam upaya untuk tetap menjalankan aktifitas rohani, umat beriman menjalankan ibadatnya secara online.
Namun ada hal yang mengejutkan bagi umat paroki Gereja Katolik Santo Yohanes Pembaptis, di Brazil, pada 19 April lalu. Dari awal hingga acara misa online selesai cahaya terus bersinar dari Gambar Kerahiman Ilahi. Warna cahaya itu pun persis seperti Gambar Kerahiman Ilahi yang terletakan bagian belakang Altar.
Lihat juga: Bunda Maria Menampakan Dirinya Kepada Pasien Covid-19 Di Rumah Sakit Kolombia
Tampak beberapa saat setelah video itu dimulai seroang biarawati menuju Altar Gereja untuk bersujud. Namun, cahaya Kerahiman Ilahi menembus krudungnya. Hal yang samapun terjadi ketika pastor yang memimpin perayaan misa membaca Injil.
Sejak pertama kali cuplikan gambar video itu dibagikan dihalaman Facebook, menuai banyak komentar dari umat beriman dari penjuru bumi diantaranya dari akun Miss-Yell Caitor yang menaggapinya dalam doa, hal yang sama diikuti pula oleh akun lain.
“Tuhan ampunilah dosa kami ya Tuhan sembuhkanlah orang-orang yang terinfeksi penyakit coronavirus jangan biarkan virus menyebar dalam nama Yesus Amin”
“O Darah dan Air, yang mengalir keluar dari hati Yesus sebagai air mancur rahmat bagi kami, aku percaya kepada-Mu.”
Berikut Arti Sinar Dalam Gambar Kerahiman Ilahi
Dari pengakuan St.Faustina, inilah yang dikatakan oleh Yesus:
- Kedua sinar itu menunjukkan Darah dan Air. Sinar berwarna pucat berarti air yang membuat jiwa menjadi benar. Sinar merah berarti darah yang merupakan kehidupan jiwa.
- Kedua sinar ini dikeluarkan dari kedalaman rahmatKu yang lembut ketika HatiKu yang menderita ditikam oleh tombak di kayu Salib.
- Sinar-sinar ini melindungi jiwa-jiwa dari murka Bapa-Ku. Bahagia adalah orang yang akan tinggal di tempat pernaungan mereka, karena tangan Allah yang adil tidak akan menangkapnya. Aku menginginkan hari Minggu pertama setelah Paskah menjadi Hari Raya Kerahiman Ilahi.
- Tanyakan kepada hamba setia saya [Bapa Sopocko] bahwa, pada hari ini, ia memberi tahu seluruh dunia tentang belas kasihan-Ku yang besar; bahwa siapa pun yang mendekati Sumber Kehidupan pada hari ini akan diberikan pengampunan penuh dosa dan hukuman.
- Umat manusia tidak akan memiliki kedamaian sampai itu berubah dengan kepercayaan akan rahmat belas kasihan dariKu.
- Oh, betapa aku terluka oleh ketidakpercayaan jiwa! Jiwa yang demikian mengaku bahwa Aku Kudus dan Adil, tetapi tidak percaya bahwa Aku adalah Tuhan yang berbelas kasih, dan tidak percaya pada kebaikan-Ku. Hatiku bersukacita dalam gelar rahmat ini.
- Nyatakan bahwa belas kasihan adalah sifat Tuhan yang terbesar. Semua pekerjaan tangan-Ku dimahkotai dengan belas kasihan.
(Kerahiman Ilahi dalam jiwaKu: catatan pribadi St. Faustina Kowalska, 299)
0 Komentar